Perayaan Kemerdekaan RI ke-80 di IKN: Menjunjung Keberagaman Budaya

Perayaan Kemerdekaan RI ke-80 di IKN: Menjunjung Keberagaman Budaya

modernchic.id – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono, tampil mengenakan pakaian adat Dayak saat merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80 di Plaza Seremoni, IKN pada Minggu (17/8). Momen ini menekankan pentingnya keberagaman budaya dalam perayaan kemerdekaan.

Basuki menyatakan, “Semua menggunakan pakaian adat, saya tinggal di Kalimantan makanya saya gunakan ini, jadi dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung.” Pernyataan ini mencerminkan semangat kebersamaan dan identitas budaya Indonesia.

Pakaian Adat sebagai Simbol Keberagaman

Dalam upacara tersebut, Basuki mengenakan baju hitam dengan motif khas manik, peci hitam, dan rompi batik Dayak, yang melambangkan kekayaan budaya lokal. Pakaian adat ini bukan hanya sekadar simbol visual, tetapi juga menggambarkan identitas dan tradisi yang kaya.

Di antara peserta yang hadir, Dita Faluvi, seorang ASN dari NTT, mengenakan baju adat Amarasi. “Dengan mengikuti upacara di IKN ini saya juga bisa membawa budaya dari NTT,” ungkapnya, menyoroti betapa pentingnya momen tersebut untuk memperkenalkan dan merayakan budaya masing-masing daerah.

Keterlibatan Generasi Muda

Partisipasi dalam upacara di IKN juga melibatkan 38 putra-putri terbaik dari Penajam Paser Utara sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Mereka terdiri dari purnawirawan yang telah mengabdikan diri pada HUT RI ke-79 dan kini kembali untuk memberikan yang terbaik.

Aulia Novita Anggun, salah satu anggota Paskibraka, merasa terhormat dapat berkontribusi lagi di upacara tersebut. “Perasaan saya sangat senang, karena dipercaya lagi untuk bertugas sebagai pembawa baki di ulang tahun ke-80 di IKN,” ujarnya dengan penuh semangat.

Persiapan dan Harapan

Persiapan Paskibraka dilakukan selama sepuluh hari sebelum upacara, dimulai dengan latihan di Penajam Paser Utara. Meskipun pengalaman sebelumnya membantu, Aulia merasakan atmosfer yang berbeda saat bertugas di IKN.

“Kalau di sini tentu suasananya berbeda, tapi semangatnya tetap sama, yaitu untuk mengabdi kepada bangsa,” katanya. Aulia juga berharap semangat pengabdian ini dapat ditularkan kepada generasi berikutnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *