modernchic.id – Jakarta kini tercatat sebagai salah satu kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Terbaru, data dari IQAir menunjukkan bahwa Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta mencapai angka 140, yang berada di level buruk bagi kesehatan, terutama bagi individu yang sensitif.
Dibandingkan dengan beberapa kota lain, Jakarta memang cukup memprihatinkan. Kota Addis Ababa di Ethiopia bahkan mencapai AQI 164, diikuti oleh Dhaka di Bangladesh dengan 160, dan Kinshasa di Kongo dengan 156.
Kondisi Polusi Udara di Jakarta
Jakarta kerap kali mencatatkan angka kualitas udara yang mengkhawatirkan. Dalam beberapa waktu, kualitas udaranya bahkan melampaui batas aman, membawa dampak negatif bagi kesehatan masyarakat.
Sumber utama pencemaran udara di Jakarta datang dari berbagai sektor, seperti emisi dari kendaraan bermotor, industri yang tidak mengikuti standar lingkungan, serta pembakaran sampah. Aktivitas konstruksi juga turut menyumbang polusi di kota ini.
Dampak Kesehatan Akibat Polusi Udara
Polusi yang terjadi di Jakarta jelas mempengaruhi kesehatan masyarakat. Masyarakat, terutama anak-anak dan lansia, mengalami peningkatan masalah kesehatan pernapasan seperti asma dan bronkitis.
Tidak hanya itu, polusi udara ini juga memperburuk kondisi kesehatan bagi mereka yang sudah memiliki penyakit kronis, sehingga beban pada sistem kesehatan menjadi semakin berat. Selain itu, banyak warga yang merasa stres dan khawatir tentang kesehatan keluarga mereka akibat kualitas udara yang buruk.
Upaya Mengatasi Polusi Udara
Pemerintah DKI Jakarta telah melaksanakan berbagai program untuk mengurangi tingkat polusi. Beberapa inisiatif ini mencakup pembatasan kendaraan bermotor dan peningkatan layanan transportasi umum.
Namun, pelaksanaan kebijakan seringkali terhambat oleh faktor seperti kemacetan dan kurangnya pemahaman masyarakat. Selain itu, pengembangan teknologi ramah lingkungan dan kendaraan listrik sedang dibicarakan sebagai potensi solusi untuk mengurangi emisi di sektor transportasi.