Proyeksi Ekonomi Global 2025: Dampak Konflik Geopolitik dan Bencana Alam

Proyeksi Ekonomi Global 2025: Dampak Konflik Geopolitik dan Bencana Alam

modernchic.id – Bank Dunia dalam laporan terbaru memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan terancam oleh berbagai faktor tekanan. Laporan ini menyoroti pengaruh negatif dari kondisi geopolitik dan utang tinggi terhadap ekonomi negara-negara berkembang.

Indermit Gill, Kepala Ekonom Bank Dunia, menyatakan perlambatan pertumbuhan ekonomi sudah terjadi selama tiga dekade terakhir. Dampak dari situasi ini diprediksi akan terasa di berbagai kawasan, termasuk Asia Timur, Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara.

Perlambatan Ekonomi Global

Bank Dunia mencatat berbagai penyebab di balik perlambatan ekonomi global, khususnya di negara-negara berkembang. Laju pertumbuhan negara-negara ini menurun dari 6% pada awal 2000-an menjadi kurang dari 4% saat ini.

Indermit Gill menggarisbawahi bahwa konflik geopolitik dan perang tarif dagang menjadi hambatan utama. Faktor-faktor ini berkontribusi pada penurunan laju pertumbuhan perdagangan global yang sekarang di bawah 3%.

Kawasan Asia Timur dan Pasifik

Kawasan Asia Timur dan Pasifik juga tidak luput dari masalah ini, dengan Myanmar yang diprediksi ekonominya akan menyusut hingga minus 2,5% pada 2025. Konflik bersenjata dan bencana alam kerap memperburuk kondisi ekonomi di negara ini.

Selain Myanmar, Vanuatu juga terancam mengalami kontraksi sebesar 1,8%, dengan kerentanan terhadap bencana alam sebagai salah satu ancaman utama bagi perekonomiannya.

Perkembangan di Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika

Laporan tersebut juga mencatat bahwa Haiti di Amerika Latin diprediksi mengalami kontraksi ekonomi sebesar 2,2% pada 2025, yang dipengaruhi ketidakstabilan politik yang berlanjut. Namun, terdapat harapan untuk pemulihan pada 2026 dengan kemungkinan peningkatan stabilitas regional.

Di Timur Tengah, negara-negara seperti Iran, Tepi Barat dan Gaza, serta Yaman diharapkan mengalami pertumbuhan yang menurun pada 2025. Ketidakpastian dan konflik terus membayangi investasi dan prospek pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.

BACA JUGA:  Mark Zuckerberg Rekrut Alexandr Wang dan Scale AI untuk Memperkuat AI Meta

Guinea Khatulistiwa di Sub-Sahara Afrika diperkirakan akan mengalami penurunan ekonomi terbesar hingga minus 3,1%. Meskipun begitu, ada harapan akan perbaikan ekonomi pada 2026 sebelum kembali terkena kontraksi di tahun 2027.

Proyeksi untuk Indonesia

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi menurun menjadi 4,7% pada 2025, sedikit lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 5,1%.

Bank Dunia memproyeksikan Indonesia akan mencapai pertumbuhan sebesar 5% pada 2027. Hal ini dipengaruhi oleh ketegangan dagang global yang terus berlanjut dan kebijakan pemerintah yang tidak pasti.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *