modernchic.id – Ketegangan yang semakin meningkat di kawasan Timur Tengah turut memengaruhi keberangkatan jemaah umrah asal Indonesia. Serangan balasan Iran ke Pangkalan Militer Amerika Serikat di Qatar menyebabkan banyak penerbangan dibatalkan.
Dampak Serangan ke Pangkalan Militer AS
Serangan rudal yang diluncurkan oleh Iran ke Al Udeid, Qatar, memiliki dampak signifikan bagi penerbangan internasional, termasuk Indonesia. Firman menyatakan bahwa maskapai yang terbang ke dan dari Timur Tengah telah memberikan pengumuman pembatalan penerbangan yang memengaruhi jemaah haji dan umrah.
Akibat dari ketegangan ini, kemungkinan besar akan terjadi pembatalan atau penjadwalan ulang penerbangan secara sporadis. Ia juga menekankan pentingnya mempersiapkan jemaah dan calon jamaah untuk situasi darurat yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Status Hukum Pembatalan
Firman menjelaskan bahwa pembatalan atau penjadwalan ulang penerbangan di saat seperti ini termasuk dalam kategori force majeure. Ini berarti bahwa jemaah yang terpaksa membatalkan perjalanan mereka tidak akan dikenakan biaya tambahan yang memberatkan.
Dengan sinyal yang menunjukkan ketegangan yang berkepanjangan, jemaah perlu diberi pemahaman tentang kemungkinan pembatalan maupun ekspektasi biaya yang mungkin timbul akibat situasi ini.
Koordinasi dengan Pihak Maskapai
Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH) mengimbau agar anggota yang masih berada di Saudi untuk terus berkomunikasi dengan maskapai penerbangan. Dalam situasi penundaan, maskapai harus bertanggung jawab untuk menyediakan akomodasi dan biaya konsumsi bagi jemaah.
Bagi jemaah yang dalam proses pemulangan dan berada di negara transit, penting bagi mereka untuk segera berkomunikasi dengan Kedutaan Besar RI (KBRI) atau Konsulat Jenderal RI (KJRI) setempat. Hal ini untuk memastikan data jemaah tercatat dengan akurat demi mempermudah proses penanganan dan pemulangan jemaah.