modernchic.id – Pada Senin (7/7/2025), puluhan penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, dibatalkan akibat erupsi Gunung Lewotobi yang terjadi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Kejadian ini memicu kebingungan di kalangan ratusan wisatawan asing yang berusaha mencari informasi mengenai penerbangan mereka yang terpengaruh.
Kebingungan Wisatawan di Bandara
Ratusan wisatawan yang telah tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mendapati bahwa penerbangan mereka dibatalkan tanpa pemberitahuan jelas sebelumnya.
Ironisnya, pintu masuk keberangkatan yang biasanya diawasi oleh petugas justru tidak ada pengawasan saat kejadian tersebut, memperburuk situasi.
Banyak wisatawan berdesakan di counter check-in untuk mendapatkan informasi terkini mengenai penerbangan mereka, khususnya di counter maskapai seperti Philippine Airlines, Jetstar, dan Virgin Australia.
Seorang wisatawan asal Filipina mengungkapkan ketidakpuasannya, “Notifikasinya sangat mendadak. Kami bukan dari Bali, jadi kalau begini, tinggal di mana?”
Pernyataan Resmi dari Maskapai
Agus Wisnu P Putra dari manajemen Philippine Airlines di Denpasar menyampaikan permohonan maaf atas kekacauan yang ditimbulkan akibat pembatalan penerbangan tersebut.
“Kami mohon maaf atas segala ketidaknyamanan ini dan terima kasih atas pengertian Anda,” ujarnya dalam keterangan resminya.
Di pihak lain, situasi serupa juga terlihat di counter Jetstar, tempat penumpang ramai berdatangan untuk mendapatkan kepastian mengenai tiket mereka, terutama bagi penerbangan ke Australia seperti Melbourne dan Sydney.
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmas Syaugi Shahab, melaporkan bahwa terdapat 24 penerbangan yang dibatalkan akibat erupsi Gunung Lewotobi.
Upaya Penanganan oleh Maskapai
Data menunjukkan bahwa beberapa maskapai yang melayani rute menuju Labuan Bajo, Australia, Singapura, dan Korea Selatan juga mengalami pembatalan dan penundaan.
Pihak bandara berupaya sebaik mungkin untuk memberikan pelayanan kepada para calon penumpang yang terkena dampak.
Beberapa maskapai seperti Philippine Airlines mulai mengatur ulang waktu keberangkatan dan menawarkan pengembalian dana melalui email agar penumpang tidak perlu datang ke bandara.
Kondisi ini menunjukkan betapa sulitnya tantangan yang dihadapi oleh industri penerbangan dalam situasi darurat seperti erupsi gunung berapi.