modernchic.id – Bulan Juli 2025 akan menjadi bulan yang istimewa bagi para pencinta astronomi, terutama di Indonesia, dengan berbagai fenomena langit yang memukau. Dari gugus bintang hingga hujan meteor, malam-malam di bulan ini akan dipenuhi keindahan luar angkasa.
Sejak awal bulan, langit sudah menyajikan pemandangan menawan yang tidak boleh dilewatkan. Phenomena astronomi yang beragam akan menghiasi langit malam, memberikan kesempatan bagi pengamat untuk menjelajahi keindahan ruang angkasa.
Pemandangan Langit yang Memukau Sejak Awal Bulan
Dengan memasuki bulan Juli, langit sudah menyajikan pemandangan yang menawan. Pada 1 Juli, Gugus Bintang M22 akan mencapai posisi tertingginya, terlihat jelas dari belahan Bumi Selatan dan memerlukan teropong untuk menikmati keindahan ratusan ribu bintang di rasi Sagittarius.
Tanggal 4 Juli juga akan menjadi hari yang istimewa, saat planet Merkurius berada pada posisi terjauhnya dari Matahari secara visual, yang dikenal sebagai elongasi timur terbesar. Warga diimbau untuk melihat ke arah barat laut setelah matahari terbenam, di mana Merkurius akan tampak rendah di dekat cakrawala.
Fenomena Bulan Purnama dan Keindahan Planet
Tidak kalah menarik, fenomena Bulan Purnama yang dikenal sebagai “Buck Moon” akan terjadi pada 10 Juli. Nama ini diambil dari tradisi penduduk asli Amerika yang menyimbolkan periode ketika rusa jantan mulai menumbuhkan tanduk baru.
Pada dini hari 16 Juli, bulan akan mulai mengecil dan terlihat dekat dengan planet Saturnus dan Neptunus di langit timur. Meskipun Saturnus dapat dilihat dengan mata telanjang, Neptunus sulit terlihat karena cahaya redupnya.
Momen Signifikan di Akhir Bulan dan Hujan Meteor
Pagi hari 20 Juli sebelum fajar, fenomena menarik lainnya akan muncul saat bulan sabit tampak berdekatan dengan gugus bintang Pleiades, atau Tujuh Saudari. Ini adalah saat yang tepat untuk mengamati keduanya dengan menggunakan binokular.
Tanggal 25 Juli akan menjadi waktu terbaik untuk melihat Pluto, yang berada dalam posisi paling terang dan terdekat dengan Bumi sepanjang tahun. Untuk menemukan Pluto, pengamat tetap membutuhkan teleskop dan peta bintang karena objek ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Pada akhir bulan, tepatnya pada 29 Juli, bulan sabit akan berdampingan dengan Mars di langit barat. Keindahan ini dapat dinikmati di saat senja, dan puncak dari bulan ini akan terjadi pada malam 29 hingga 30 Juli dengan hujan meteor Delta Aquariids, memberi kesempatan bagi para pemburu bintang jatuh untuk menikmati keajaiban fenomena langit malam.