modernchic.id – Anosmia, atau kehilangan indera penciuman, semakin sering terdengar terutama dalam konteks kesehatan. Meskipun terlihat sepele, kondisi ini dapat berpengaruh signifikan terhadap kualitas hidup seseorang.
Anosmia dapat muncul dari berbagai faktor, mulai dari infeksi virus hingga gangguan neurologis, sehingga penting untuk memahami gejala dan penyebabnya untuk menjaga kesehatan.
Apa Itu Anosmia?
Anosmia adalah istilah medis yang mengacu pada kehilangan kemampuan indera penciuman. Kondisi ini dapat bersifat sementara atau permanen, tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Orang yang mengalami anosmia umumnya tidak dapat mencium bau apa pun, atau hanya dapat mencium bau dengan intensitas sangat rendah. Hal ini tentunya mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk menikmati makanan dan merasakan aroma yang menyenangkan.
Gejala Anosmia
Gejala yang paling jelas dari anosmia adalah hilangnya kemampuan untuk mencium bau. Tidak jarang, beberapa orang juga mengalami hiposmia, yaitu penurunan kemampuan mencium bau tanpa kehilangan sepenuhnya.
Kondisi ini juga berpotensi menyebabkan kesulitan dalam mencium hal-hal berbahaya, seperti asap kebakaran atau gas beracun, yang dapat menimbulkan ancaman keselamatan. Dalam beberapa kasus, anosmia bisa disertai dengan gejala lain, seperti kehilangan rasa atau yang dikenal dengan istilah ageusia.
Penyebab Anosmia
Anosmia dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Infeksi saluran pernapasan, termasuk flu dan COVID-19, berpotensi merusak sel-sel penciuman yang mengakibatkan hilangnya indera penciuman.
Selain infeksi, trauma kepala yang memengaruhi area otak yang berkaitan dengan penciuman dapat menjadi penyebab kondisi ini. Faktor lain yang bisa menyebabkan anosmia adalah paparan bahan kimia tertentu dan penyakit kesehatan yang lebih serius, seperti tumor otak atau penyakit neurodegeneratif.
