Nikita Mirzani Hadapi Vadel Badjideh di Pengadilan: Kesaksian Anak Menjadi Tumpuan

Nikita Mirzani Hadapi Vadel Badjideh di Pengadilan: Kesaksian Anak Menjadi Tumpuan

modernchic.id – Aktris Nikita Mirzani menunjukkan keteguhan saat menghadapi Vadel Badjideh di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam sidang lanjutan kasus dugaan tindak asusila.

Ia dan putrinya, LM, bersiap memberikan kesaksian yang sangat penting untuk keadilan bagi masa depan putrinya.

Persidangan yang Menentukan

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjadi saksi dari keteguhan Nikita Mirzani dalam menjalani proses hukum demi keadilan untuk putrinya. Sidang yang berlangsung pada Rabu (2/7/2025) ini bukan hanya penting untuk Nikita, tetapi juga untuk LM yang akan memberikan kesaksian terkait dugaan tindak asusila yang dialaminya.

Nikita Mirzani bersiap lahir dan batin untuk menjalani segala proses yang ada. “Siap lahir batin,” katanya sambil percaya bahwa perjuangannya bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk masa depan putrinya.

Dalam kesempatan tersebut, Nikita juga berbagi perasaannya saat bertemu Vadel Badjideh secara langsung. “Agak jijik sih ya,” ujarnya dengan nada tegas, mencerminkan ketidaknyamanan yang dirasakannya.

Kekuatan untuk Anak

Nikita Mirzani menunjukkan keteguhan hatinya dengan menegaskan bahwa ia tidak akan pernah memaafkan Vadel Badjideh. Ia merasa bahwa dampak dari kejadian tersebut sangat berat bagi putrinya, yang merupakan anak semata wayangnya.

“Memang gak bakal (maafin Vadel Badjideh), gak akan! Karena masa depan anak perempuan semata wayang saya sudah dihancurkan,” tegasnya. Pernyataan tersebut menggambarkan betapa seriusnya permasalahan yang dihadapi keluarganya.

Meski dalam tekanan emosional yang sangat besar, Nikita berharap putrinya bisa memberikan kesaksian dengan baik. “Semoga dikuatkan, agar dia mudah bicara, insyaallah LM kuat, seperti ibunya,” harapnya.

Dakwaan Serius Terhadap Vadel

Vadel Badjideh dihadapkan dengan beberapa pasal serius yang berkaitan dengan perlindungan anak dan kesehatan, termasuk Pasal 81 ayat 2 juncto Pasal 82 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 348 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Saat ini, ia terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun jika terbukti bersalah atas dakwaan yang diajukan. Meskipun tekanan bersifat hukum berdatangan, Vadel tidak mengajukan nota keberatan atau eksepsi terhadap dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *