modernchic.id – Kecelakaan tragis pada penerbangan Air India 171 yang merenggut 241 nyawa telah menarik perhatian besar dari badan keselamatan udara internasional. Investigasi awal menunjukkan adanya kejanggalan pada sakelar bahan bakar yang menjadi fokus utama dalam penyelidikan.
Badan Penerbangan Federal AS (FAA) menyatakan bahwa sakelar kontrol bahan bakar pada armada Boeing yang terlibat tidak dianggap sebagai masalah keselamatan. Namun, Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India (AAIB) merekomendasikan agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kronologi dan Temuan Awal Investigasi
Pada 12 Juni 2025, penerbangan Air India 171 berangkat dari Bandara Internasional Indira Gandhi, Delhi, namun mengalami kecelakaan yang tragis. Laporan awal dari AAIB menunjukkan bahwa pesawat mengalami kehilangan daya mesin setelah lepas landas.
Selama penyelidikan, ditemukan bahwa sakelar bahan bakar dalam posisi ‘cut-off’ dan bukan dalam posisi ‘run’. Ini menyebabkan mesin jet tidak mendapatkan pasokan bahan bakar yang cukup, sehingga mengakibatkan penurunan daya dorong yang signifikan.
Rekaman suara kokpit yang diperoleh menunjukkan interaksi antara dua pilot menunjukkan adanya kebingungan terkait pengelolaan bahan bakar. Salah seorang pilot terlihat bertanya mengapa bahan bakar dimatikan, dengan pilot lainnya menjelaskan bahwa ia tidak melakukannya.
Pernyataan FAA dan Rekomendasi AAIB
Setelah AAIB merilis laporan, FAA mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa meskipun ada kejanggalan di sakelar, hal tersebut tidak menunjukkan kondisi tidak aman untuk model pesawat Boeing. FAA mencatat desain sakelar kontrol bahan bakar pada berbagai model pesawat, termasuk Dreamliner 787, masih dalam standar kelaikan udara.
FAA merujuk pada buletin yang diterbitkan pada tahun 2018 yang merekomendasikan pemeriksaan sakelar pemutus bahan bakar untuk memastikan fitur penguncian berfungsi. Namun, AAIB mencatat bahwa Air India tampaknya gagal melaksanakan rekomendasi tersebut.
FAA berkomitmen untuk terus memberikan informasi yang relevan kepada otoritas penerbangan sipil lain untuk meningkatkan keselamatan penerbangan secara global.
Dampak Kecelakaan dan Tanggapan Masyarakat
Kecelakaan ini tercatat sebagai salah satu yang paling mematikan dan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga para korban. Vishwas, satu-satunya yang selamat dari tragedi ini, mengungkapkan bahwa ia masih berjuang menghadapi trauma yang ditinggalkan insiden tersebut.
Media sosial ramai dengan ungkapan kepedulian dan tuntutan untuk pertanggungjawaban dari pihak maskapai akibat kejadian tersebut. Diskusi mengenai pentingnya pengawasan terhadap prosedur keselamatan dan pemeliharaan armada semakin mengemuka.
Insiden ini menjadi pengingat bagi industri penerbangan untuk terus meningkatkan standar keselamatan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.